By arek a.k.a bocah
“ Arep sambat nanging karo sapa ? “
Sebuah penggalan lirik lagu yang masih
terngiang dalam telinga ku..
Lirik lagu yang simple namun sesuai dengan
kondisi ku saat ini..
Bagi orang kebanyakan berbagi masalah dengan
sahabat, teman, saudara bisa sedikit mengurangi beban dalam pikiranya tetapi
berbeda dengan aku, aku yang lebih memilih untuk diam merenungkan sendiri apa
kesalahanku dan berharap kalau aku bisa menemukan sendiri jawabanya.. bukan aku
tidak punya sahabat, teman, saudara yang menjadi tempat ku berbagi keluh
kesahku tapi aku hanya tidak tahan dengan jawaban dari mereka yang tidak sesuai
dengan hati ini... “ Keras Kepala “ apakah sifat ini yang
membuat aku seperti ini ???
Mungkin layar 14 inchi di depan ku ini yang
akan menjadi teman setia ku dalam berbagai masalah.. kamu memang tidak bisa
bicara atau memberi masukan akan masalah ku tapi kamu lah yang aku butuh kan..
aku bisa mengeluar semua keluh kesah ku dalam entuk tulisan seperti ini.. jari
jemari ku seolah tanpa henti memijat keyboard ke segala arah menggambarkan
bagai mana kondisi saat ini.. tanpa harus ada yang memberi nasehat.. yah ini
lah yang aku butuhkan..
“dan inilah curahan hati ku”
Dalam hidup manusia mustahil jika tidak
mempunyai masalah.. yahh seperti diriku
ini sebuah masalah yang mungkin bisa di bilang sepele bagi sebagian orang yang
kuat ataupun sebaliknya sebuah masalah besar yang membuat fikiran selalu
berfikir lebih keras seperti biasanya.. jadi teringat sebuah kiasan ”seseorang yang di ibarat kan seperti telur”
ada yang tahu artinya.. menurut ku seperti ini.. telur terlihat keras di
luarnya tetapi lembek kalau dilihat di dalamnya.. apakah aku benar seperti itu
??
Pernah aku mendengar jangan terlalu sayang
kepada seseorang pada saat kita sedang berpacaran.. mungkin itu benar.. andai
saja aku tidak dalam dalam situasi dimana rasa sayang ini terlalu berlebihan ??
ahh aku sendiri saja tidak tahu dari mana rasa sayang ini muncul dan mulainya..
mengalir seperti air di sungai.. hey bukanya air di sungai mengalir sampai
muaranya tapi ini kenapa seperti tidak ada muaranya?? .. memang benar rasa
sayang ku yang sekarang tidak sebesar saat dahulu awal kita berdua.. tapi rasa
itu masih ada seperti benih yang kecil yang suatu saat bisa saja menjadi pohon
yang besar.. mulut ini seakan gampang terucap aku tidak apa-apa!! Aku sudah
tidak memikirnya !! tetapi hati dan pikiran ini selalu ada ruang tersendiri
yang masih tertulis indah nama mu..
Memang kamu tidak secantik wanita yang pernah
singah dalam pikiran ku tapi kamu mempunyai daya tarik sendiri yang membuatku
seakan terbius bila memandang mu..
Petikan lirik lagu ini akan mengamar sebagian
tentang dirimu :
Ohh,, bukanlah
Cantikmu yang ku cari
Bukanlah itu yang ku nanti.
Tetapi ketulusan hati yang abadi
Ku tahu
Mawar tak seindah dirimu
Awan tak seteduh tatapa mu
Tetapi kau tahu
Yang ku tugggu hanya lah senyuman mu
( senyuman mu by letto )
Mungkin hanya sastrawan yang bisa menggambar
kan keindahan mu.. tapi apalah dayaku, aku hanyalah penulis amatir yang hanya bisa
mengunkapkan setiap pikiran yang telintas ini kedalam sebuah tulisan ini.
Masih banyak sekali daya tarikmu yang mungkin
sukar aku jelaskan tapi masih terkenang dalam ingatan ku..
Ohh Tuhan salah kah aku yang masih berharap
akan kehadiran dirinya kembali mengisi hari hari ku dengan canda tawa, cerita
bersama, gila gilaan bersama. Ahh semua masih tersimpan dalam ingatan ku seakan
sulit aku hapus..
“ KAMU BERUBAH !!! “
Itulah kata yang kamu ucapkan kepada ku..
kamu berubah dan itu juga yang membuat aku berubah kepadamu.. itu alasan mu
kenapa hubungan ini harus terhenti.
Aku selalu berfikir tentang kata kata itu..
dan mungkin inilah jawabanya.. aku berubah karena kamu juga berubah,, bukan
bukan itu jawabanya tapi inilah jawabanya.. bukan hanya aku atau kamu yang
berubah tetapi kita lah yang sudah berubah.. tanpa kita sadari kita lah yang
berubah.. itulah jawaban yang berhasil aku pecahkan..
Ada lagi yang membuat ku tidak habis
berfikir.. kenapa kamu tidak memberiku kesempatan untuk bertemu untuk
membicarakan semua ini.. aku hanya ingin kita bisa bicara dengan kepala dingin
dan memikirkan kenapa semua ini terjadi.. andai saja kita bisa bertemu mungkin hubungan kita tidak akan seperti ini.. ataukan tuhan mempunyai rencana lain
dari kisah kita ini ??? hanya Tuhan yang tahu.. ahhh sudahlah aku pernah
berkata kepada mu.. kalau sesuatu yang sudah terjadi tidaklah hanya untuk di
sesali tetapi juga untuk di perbaiki..
Sekarang semuanya sudah berakhir.. itulah
anggapan ku.. aku tahu ini dari pesan singkat yang kamu kirimkan atas jawaban
pertanyaanku yang lalu.. apakah anggapan kita sama tentang hubungan ini?? atau
mungkin malah sebelum kamu menjawab pesan singkat dari ku kamu sudah berfikir
kalau semua sudah berkahir.. hanya kamu dan Tuhan lah yang tahu..
Mengikhlaskan hubungan ini berkahir mungkin
ini saatnya, bukan mengkhlaskan tetapi mencoba mengikhlaskan hubungan ini..
sulit memang awalnya.. tapi itulah pilihanya. Aku sadar siapakah aku. Yang
tidak bisa selamanya bersanding dengan mu aku hanya lah aku, yang sedikit
sekali kamu tahu tentang aku. Ahhh sudahlah aku juga masih punya kehidupan
sendiri yang harus aku lanjutkan.. aku masih punya harapan – harapan yang belum
aku raih, yang masih harus aku kejar. dan juga harapan yang pernah kita ucapkan
bersama. Terima kasih telah menuntun hidupku lebih tearah lagi.. aku yang dulu
berfikir sedikit santai semenjak kenal denganmu sudah bisa berfikir lebih keras
tentang apa saja yang nanti menjadi tanggung jawabku sebagai lelaki.. terima
kasih karena tidak lelah memberikan aku semangat ketika rasa malas mulai
melanda.. sekarang ini akan aku lanjutkan jalan ku walau sekrang aku
sendirian.. tidak aku tidak sendiri aku masih mempunyai kedua orang tua yang
tidak pernah berhenti mendoakan aku, seorang sabahat yang jauh di sana yang
selau siap ketika aku curhati akan kisahku.. teman teman yang mengajak ku
bercanda yang seakan membuatku lupa sesaat akan masalah ku..
Besar harapan ku kita dapat bertemu kembali
dan dapat berbicara bersama walaupun Cuma sebentar.. aku ingin di sebelah mu
sebagai teman atau apapun.
Epilog
Tulisan ini berdasarkan apa yang pikirkan
dari sudut pandang penulis.
Karakter aku disini sebagai penulis sendiri,
sedangkan karakter kamu adalah seseorang yang benar nyata. yang pernah mengisi
hari hari penulis.
Jika suatu saat kamu iya kamu menemukan dan
membaca tulisan ini semoga kamu mengerti apa yang aku rasakan. Jika memang
berbeda dari sudut pandang mu tentang masalah ini mohon jangan salahkan tulisan
ku karena aku tidak tahu dari sudut pandangmu dan tidak akan pernah tahu jika
tidak kamu jelaskan.
Maaf kalau kata kata dalam tulisan ku salah
dan menyinggung mu..
Untuk teman , sahabat dan saudara ku.. terima
kasih atas nasehat kalian tapi maaf hati ini berkata lain.. dan aku lebih
memilih kata hati ku.. sebagian nasehat kalian akan tetap aku pakai tapi entah
kapan